Teras Keluarga

Kala itu taman penuh bunga
Pun rumput hijau merata
Sejuk bukan kepalang
Pun burung-burung  bersarang

Terurai selimut tipis
Ditemani bergelas teh manis
Sungguh tak ada tangis
Malah tawa tak ada habis

Kami duduk bersila
Senda gurau lempar canda
Sambil sesekali hela udara
Nikmati kicauan pelipur lara

Rebahku di pangkuan Bunda
Kecup hangatnya terasa
Lalu Ayah menggoda
Ingin tahunya akan si Dia

Di atas teras khayal saling cinta
Di atas teras khayal mereka mesra
Di atas teras khayal kami senyawa
Di atas teras khayal semua bahagia